ANALISIS SELF-CONFIGURATION DAN SELF-HEALING DI LINGKUNGAN WIRELESS MESH NETWORK

Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB
© 2015 by Doro Jurnal
Volume 6 - Number 26
Year of Publication: 2015
Rofiqoh Permata Sari, Achmad Basuki dan Aswin Suharsono
Download Article

 


Abstract

Wireless Mesh Network (WMN) cepat mendapatkan popularitas karena keunggulannya dalam hal cakupan area, fleksibilitas dan implementasi yang hemat biaya. WMN memiliki kemampuan dalam self-configuration dan self-healing. Manfaat dari kemampuan-kemampuan tersebut adalah untuk kemudahan dalam penambahan node dan pemeliharaan dari kegagalan jaringan. Komponen dari WMN tidak hanya memanfaatkan perangkat wireless router, tapi dapat berupa perangkat network edge seperti embedded system, yang berfungsi sebagai mesh client dan sekaligus mempunyai fungsi routing. Arsitektur tersebut dinamakan dengan Client WMN. Client WMN mempunyai keunggulan dalam implementasi jaringan yang hemat biaya, mandiri dan fleksibel. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan node baru dalam proses self-configuration serta sejauh mana pengaruh dinamika keberadaan node-node dalam jaringan terhadap kinerja self-healing. Untuk mewujudkan lingkungan WMN, perangkat Raspberry Pi digunakan sebagai node mesh client. Hasil eksperimen dan analisis menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan self-configuration dan self-healing adalah cukup cepat, dengan waktu rata-rata 11 detik untuk self-configuration dan 15 detik untuk self-healing.

Keywords

Wireless Mesh Network (WMN) cepat mendapatkan popularitas karena keunggulannya dalam hal cakupan area, fleksibilitas dan implementasi yang hemat biaya. WMN memiliki kemampuan dalam self-configuration dan self-healing. Manfaat dari kemampuan-kemampuan tersebut adalah untuk kemudahan dalam penambahan