Abstract
Kasus hilangnya pendaki gunung yang semakin bertambah setiap tahunnya telah menjadi topik utama dalam kasus ini. Kasus terakhir yang dapat diambil oleh penulis sebagai acuan adalah pendaki yang hilang di Gunung Semeru yang sampai saat ini masih belum ditemukan. Dari BASARNAS dalam pencarian pendaki gunung yang hilang sejauh ini masih menggunakan beberapa metode yakni pencarian menggunakan drone yang dilengkapi infrared untuk mengukur suhu badan, menggunakan anjing pelacak serta yang terakhir adalah manual dengan bantuan manusia. Pada penelitian ini penulis mencoba mencari solusi baru untuk membantu tim BASARNAS dalam melakukan pencarian pendaki yang hilang. Solusi yang ditawarkan yakni implementasi metode store and forward pada sistem pemantauan pendaki gunung. Daerah pegunungan dikenal dengan daerah yang tidak terdapat jangkauan internet maka dengan metode store and forward dapat memudahkan petugas untuk melakukan pemantauan keberadaan pendaki. Metode ini memungkinkan untuk melakukan pengiriman data yakni dengan menggunakan bantuan node perantara yang tidak lain diperankan oleh pendaki itu sendiri memanfaatkan smartphone miliknya. Dengan menggunakan metode ini maka petugas akan dengan mudah melakukan pencarian jika mendapati ada pendaki yang hilang. Petugas akan dapat mengetahui keberadaan pendaki terakhir kali sebelum dinyatakan hilang melalui data yang dibawa oleh pendaki. Pengiriman data menggunakan metode store and forward akan dapat dengan lancar sampai di tujuan berkat node perantara tanpa harus takut adanya data yang hilang. Sejauh ini pengujian dilakukan pada penelitian mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penggunaan metode. Data yang dititipkan kepada node perantara dapat 100% tersampaikan pada alamat yang dituju tanpa ada data yang hilang