Abstract
Penghematan energi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia saat ini. Salah satu masalahnya penghematan adalah sistem pencahayaan. Sistem pencahayaan ruangan pada umumnya hanya menggunakan prinsip nyala dan padam dan hal itu kurang efektif karena tanpa menghiraukan kontribusi pencahayaan dari luar seperti pencahayaan matahari serta keberadaan atau aktivitas manusia didalamnya. Oleh karena itu diperlukan sistem pengaturan pencahayaan otomatis yang dapat mengontrol pencahayan dari lampu untuk kenyamanan maupun efisiensi pemakaian energi listrik. Sistem pencahayaan otomatis yang akan dirancang adalah sistem pencahayaan otomatis pada ruangan berjendela berdasarkan intensitas cahaya dan keberadaan manusia didalamnya menggunakan Embedded System. Pada sistem ini intensitas atau terang gelap lampu disesuaikan berdasarkan SNI (Standar Nasional Indonesia) tentang pencahayaan ruangan, ketika terdapat aktivitas manusia didalamnya dan kondisi cahaya didalam kurang dari standar, otomatis sistem akan menyalakan lampu sesuai kondisi diluar ruangan dan sesuai standar yang direkomendasikan sebagai contoh pada teras 60 lux, ruang tamu 120 – 250 lux. Untuk dapat mengenali kondisi terang atau gelap lingkungan luar maupun dalam ruangan dapat dideteksi oleh sensor intensitas cahaya. Nilai sensor akan berubah sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima. Untuk dapat mengetahui adanya aktivitas di dalam ruangan dapat dideteksi menggunakan sensor PIR (Passive Infrared). Hasil data keluaran dari sensor intensitas cahaya dan PIR diolah dengan menerapkan algoritma Forward Chaining. secara keseluruhan sistem dapat menghemat 0,035 watt dari pemakaian 0,059 watt.