Abstract
Mobile ad hoc network merupakan jaringan nirkabel yang terdiri dari kumpulan mobile node yang sanggup melakukan operasi otonom tanpa bergantung pada struktur jaringan permanen untuk melakukan komunikasi antar node. Mobile node pada MANET berperan ganda sebagai host dan router untuk bertukar informasi didalam jaringan. Karena sifatnya yang mobile, node pada MANET juga dapat terus menerus berpindah lokasi sehingga topologi dan path antar node ikut berubah. Oleh karena itu peran protokol routing sangat penting dalam menentukan rute paket serta pemeliharaan informasi mengenai node yang berada didalam jaringan yang dinamis. Untuk mendukung mekanisme komunikasi antar node tersebut beberapa protokol routing sengaja dirancang khusus menyesuaikan karakteristik dari ad hoc network, diantaranya adalah AODV dan DSDV. Masing-masing protokol tadi merupakan protokol table-driven routing dan on-demand routing yang memiliki metode implementasi yang berbeda dalam mengatur traffic pada jaringan. Penelitian dilakukan untuk mencari tahu dan membandingkan performansi dari AODV dan DSDV terhadap skenario simulasi yang diujikan. Adapun simulasi dilakukan dengan mengunakan Network Simulator 3 untuk mendapatkan ukuran performansi seperti average end to end delay, packet delivery ratio, dan routing overhead. Dari simulasi yang dilakukan terhadap jumlah node, luas area jaringan, dan mobilitas jaringan dapat disimpulkan bahwa performa DSDV secara umum lebih unggul dari AODV dilihat dari nilai average end to end delay, packet delivery ratio dan routing overheadnya. DSDV juga lebih cocok diaplikasikan pada jaringan ad hoc yang memiliki mobilitas rendah karena nilai PDR-nya yang tinggi dan lebih stabil dibandingkan AODV tanpa terpengaruh dengan peningkatan jumlah node. Akan tetapi jika diaplikasikan pada luas area jaringan yang lebih luas atau mobilitas yang tinggi, performansi AODV lebih baik dibandingkan DSDV.