Abstract
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai angka kemiskinan yang tinggi di dunia. Dalam menanggulangi meningkatnya angka kemiskinan, pemerintah melakukan berbagai cara dengan menjalankan program bersubsidi, salah satunya yaitu program subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah (RASKIN). Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyampaikan kajiannya mengenai program bersubsidi bahwa ketepatan sasaran merupakan faktor kunci keberhasilan dari program penanggulangan kemiskinan yang ada di Indonesia [1]. Permasalahan yang terjadi dalam penyaluran RASKIN di Kelurahan Donomulyo Kabupaten Malang adalah dalam penentuan penerima RASKIN selama ini dilakukan berdasarkan usulan RT atau RW dan musyawarah desa, tanpa adanya peninjauan lebih detail apakah rumah tangga yang terpilih mendapatkan bantuan adalah rumah tangga yang layak dan tepat sasaran. Dikarenakan banyaknya kriteria yang harus dipertimbangkan, maka dalam menentukan secara tepat dan akurat bahwa suatu rumah tangga dikatakan layak atau tidak sangatlah sulit. Dari permasalahan tersebut, maka dibutuhkan suatu aplikasi yang mampu mengolah data untuk menjadi suatu sistem pendukung keputusan yang berguna dalam memberikan suatu keputusan kelayakan penerima RASKIN agar tepat sasaran melalui informasi dari sistem tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah AHP-TOPSIS. Metode AHP-TOPSIS dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari sejumlah alternatif [2]. Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini terdapat 12 kriteria yaitu pekerjaan kepala rumah tangga, status kepemilikan rumah, ukuran rumah, jenis lantai, jenis dinding, jenis atap, fasilitas tempat buang air besar (jamban), mata air, bahan bakar utama, pendapatan, jumlah tanggungan, kepemilikan aset/ barang berharga. Hasil pengujian dari metode yang digunakan yaitu dengan melakukan perubahan pada matriks perbandingan berpasangan untuk mendapatkan bobot prioritas kriteria, didapatkan hasil tingkat kecocokkan terendah pada matriks ke-1 dengan nilai = 12.728, nilai CI = 0.066, nilai CR = 0,045 menghasilkan tingkat kecocokkan sebesar 84%. Sedangkan tingkat kecocokkan tertinggi pada matriks ke-5 dengan nilai = 13.571, nilai CI = 0.143, nilai CR = 0,097 menghasilkan tingkat kecocokkan sebesar 94%