Abstract
Usaha kuliner merupakan salah satu jenis usaha yang banyak dipilih oleh para wirausahawan. Hal ini disebabkan karena makanan and minuman adalah kebutuhan primer manusia yang harus terpenuhi setiap harinya. Sehingga semakin banyak orang yang berjualan makanan dan minuman. Dari hal tersebut, potensi perputaran uang pada bisnis kuliner perharinya sangat besar. Saat ini, kebanyakan para wirausahawan menentukan lokasi untuk membuka cabang baru usaha-nya hanya dengan survey lokasi tanpa ada perhitungan yang jelas. Maka dari itu masih terjadi banyak kesalahan yang disebebkan oleh human error. Metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan di atas adalah metode TOPSIS dengan metode pembobotan AHP. Proses dari pembobotan AHP sendiri antara lain membuat matriks perbandingan berpasangan, menghitung normalisasi matriks, menghitung uji konsistensi dan menghasilkan bobot criteria. Bobot criteria yang dihasilkan ini akan digunakan pada perhitungan metode TOPSIS. Penerapan metode TOPSIS dalam sistem ini adalah untuk mendapatkan hasil akhir lokasi cabang usaha kuliner sesuai dengan kondisi lokasi yang telah ditentukan sebelumnya. Prosesnya antara lain menentukan matriks rating kinerja, menghitung normalisasi, menghitung bobot ternormalisasi, menghitung solusi ideal, menghitung jarak Euclidian serta menghitung nilai preferensi. Dalam perhitungan ini terdapat tujuh kritera, yaitu: jumlah pesaing, infrastruktur lokasi, jarak dengan supplier, harga sewa, kepadatan penduduk, ukuran lokasi dan gaji pegawai. Hasil akurasi sistem yang didapatkan dengan menggunakan threshold terbaik dari hasil pengujian sebesar 85%.