Abstract
Moda transportasi bus adalah salah satu moda transportasi andalan milik pemerintah. Moda transportasi bus kerap kali menjadi pilihan penduduk Indonesia ketika hendak bepergian. Ironisnya sebagai salah satu moda transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat, moda transportasi bus ini sering mengalami masalah salah satunya adalah masalah keamanan. Akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan yang menimpa moda transportasi bus dan tidak sedikit yang menimbulkan korban jiwa. Salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan yakni kelalaian sopir bus. Oleh karena itu pemerintah melalui dinas perhubungan berencana melakukan proses sertifikasi terhadap sopir bus. Aspek kelulusan sertifikasi ini nanti selain dilihat dari keahlian mengemudi sopir juga dilihat dari kepribadiannya. Harapannya dengan adanya sertifikasi ini angka kecelakaan moda transportasi bus akibat kelalaian sopir dapat dikurangi. Namun kendalanya pemerintah belum pernah melakukan proses sertifikasi terhadap sopir bus. Selain itu, banyaknya data dari hasil tes kepribadian sopir yang akan dikelompokkan juga menjadi masalah tersendiri. Masalah yang muncul ialah kesulitan pengelompokkan siapa saja sopir yang lulus ataupun tidak lulus sertifikasi. Kesulitan terjadi karena dinas perhubungan belum memiliki sistem atau aplikasi yang dapat mengelompokkan data 16 tipe faktor kepribadian secara otomatis. Sehingga pada penelitian ini akan digunakan penerapan metode K-Means. K-means dianggap tepat karena K-Means merupakan metode pengelompokan yang dapat mengelompokkan data dalam jumlah besar dengan cepat, mengingat banyaknya sopir bus yang akan mengikuti proses sertifikasi ini. K-Means pada penelitian ini digunakan untuk mengelompokkan data hasil tes psikologi. Untuk mengetahui kualitas cluster dari pengelompokan data raw score pada penelitian ini digunakan metode pengujian menggunakan silhouette coefficient dan pada tahapan pengujian didapat nilai silhouette coefficient hingga 0,4341.