Abstract
Tanaman cabai merupakan salah satu sayuran buah yang memiliki peluang bisnis. Permintaan cabai yang tinggi baik di dalam maupun luar negeri menjadi komoditas yang menjanjikan. Namun, banyak kendala yang dihadapi petani dalam berbudidaya cabai, salah satunya adalah penyakit yang menyerang tanaman. Maka diperlukan diagnosa dini terhadap penyakit tersebut untuk mencegah terjadinya gagal panen. Proses diagnosa penyakit pada tanaman cabai merah membutuhkan seorang pakar agar menghasilkan diagnosa yang tepat. Namun, seorang pakar tidak selalu ada di semua tempat setiap waktu. Pengembangan sistem diagnosa merupakan solusi yang dihadirkan sebagai alternatif dalam melakukan diagnosa penyakit pada tanaman cabai merah. Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah Fuzzy Tsukamoto. Fuzzy Tsukamoto merupakan salah satu metode efektif yang dapat mendeskripsikan persepsi manusia dalam persoalan pengambilan keputusan. Metode Fuzzy Tsukamoto dipilih karena setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN direpresentasikan dengan himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton, sehingga lebih cocok digunakan dalam melakukan pehitungan diagnosa penyakit kulit. Sebagai hasil, output dari setiap aturan diberikan secara tegas berdasarkan α, kemudian diperoleh hasil akhir dengan menggunakan rata-rata terpusat. Sistem diagnosa penyakit pada tanaman cabai merah ini telah mampu memenuhi seluruh kebutuhan fungsional. Pernyataan ini berdasarkan pada hasil pengujian fungsionalitas yang telah membuktikan bahwa seluruh fungsi berjalan sesuai dengan hasil yang diharapkan. Berdasarkan skenario pengujian akurasi pakar dengan menggunakan 20 data uji menghasilkan nilai akurasi skenario sebesar 85%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan metode Fuzzy Tsukamoto sudah mendekati hasil diagnosa pakar.