Abstract
Tingkat ketergantungan manusia dalam menggunakan perangkat mobile mencapai angka yang cukup fantastis. Dalam risetnya, perusahaan Ericsson memperkirakan bahwa sekitar 70% penduduk Indonesia akan menggunakan perangkat mobile pada tahun 2018. Fleksibilitas yang tinggi membuat perangkat mobile lebih sering digunakan. PT. Vakansi Mandala Nusantara dengan sebutan lain Govakansi merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agen wisata. Hingga saat ini Govakansi masih belum memiliki media pemesanan, informasi serta katalog produk dalam bentuk mobile. Untuk meningkatkan daya saing Govakansi dengan perusahaan di bidang agen wisata lainnya, perlu adanya aplikasi Govakansi berbasis mobile. Aplikasi yang baik adalah aplikasi yang dapat diterima dan digunakan oleh pengguna dengan mudah dan tidak membingungkan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya perancangan antarmuka aplikasi yang berorientasi pada pengguna. Metode perancangan antarmuka aplikasi yang tepat adalah Human Centered Design (HCD) karena metode tersebut menjadikan manusia atau pengguna sebagai dasar menentukan perancangan antarmuka. Penelitian ini membahas bagaimana cara merancang desain antarmuka pengguna aplikasi Govakansi berbasis mobile dengan mengadaptasi HCD. Dalam perancangan antarmuka juga mengadaptasi aturan desain Google Material Design Guideline besutan Google untuk mengurangi subjektifitas dalam mendesain. Selanjutnya perlu adanya evaluasi hasil perancangan antarmuka aplikasi guna mengetahui tingkat usability dan mengetahui apakah perancangan antarmuka aplikasi Govakansi berbasis mobile ini dalam kategori layak dan dapat diterima oleh pengguna. Evaluasi hasil perancangan antarmuka pengguna dilakukan menggunakan kerangka kuesioner System Usability Scale (SUS) yang berisi 10 pernyataan tentang uji usability. perancangan antarmuka pengguna aplikasi Govakansi berbasis mobile mendapatkan skor SUS 78.83 yang berarti masuk dalam kategori layak dan dapat diterima pengguna (Acceptable)