Komunikasi adalah salah satu hal terpenting dalam kehidupan manusia. Namun, tidak semua manusia dapat menggunakan indera pendengarannya secara sempurna. Manusia yang mengalami disabilitas indera pendengaran disebut sebagai tunarungu. Disabilitas tunarungu dapat disebabkan oleh banyak hal antara lain faktor keturunan dan kecelakaan. Penyembuhan indera pendengaran bukanlah satu-satunya hal yang efektif sebagai solusi atas permasalahan ini. Hal ini disebabkan oleh tidak semua disabilitas pendengaran dapat disembuhkan, terutama akibat faktor keturunan. Selain itu, biaya untuk penyembuhan sangat mahal sehingga tidak semua penyandang tunarungu dapat melakukannya. Atas beberapa pertimbangan tersebut penulis melakukan sebuah penelitian memanfaatkan teknologi untuk mengatasi permasalahan komunikasi antara manusia normal dengan para penyandang disabilitas tunarungu. Penulis mengaplikasikan sebuah mini PC bertipe Raspberry Pi 2 B+ sebagai inti dari sistem yang akan dirancang memanfaatkan library PocketSphinx sebagai perangkat lunak utama dalam proses konversi ucapan menjadi tulisan (speech to text) agar para tunarungu dapat membaca tulisan sebagai output sehingga mereka tetap dapat berkomunikasi. Sistem tersebut akan dirancang dengan menggunakan mini microphone sebagai sensor utama dan metode Hidden Markov Model (HMM) untuk diterapkan oleh sistem dalam mengenali karakteristik pengucapan manusia.

Pada penelitian kali ini, peneliti dapat menilai bahwa penggunaan mini PC dapat memungkinkan sistem dapat digunakan secara mobile. Namun diperlukan mini PC dengan spesifikasi lebih tinggi untuk meningkatkan performa sistem dan mempercepat eksekusi program dan library yang digunakan. Hal ini juga berlaku untuk penggunaan mini microphone agar sistem dapat mendeteksi sumber suara yang lebih jauh dan daya tangkap yang lebih tinggi.