Abstract
Perancangan sistem merupakan suatu tahap yang menjadi dasar pengembangan sistem. Universitas Brawijaya (UB) melalui Biro Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) adalah pihak yang aktif terlibat dalam pelaksanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) sejak tahun 2009. Hingga saat ini, BAAK UB masih belum mempunyai sistem yang digunakan untuk mengelola rangkaian kegiatan PMW. Selain itu, terdapat beberapa kegiatan yang dapat dioptimalkan pada tahap pengajuan proposal, tahap seleksi proposal, tahap pengumpulan laporan akhir usaha, dan penyampaian pengumuman terkait kegiatan PMW jika menggunakan sebuah sistem. Sehingga sebuah penelitian dilakukan untuk menganalisis kebutuhan, melakukan perancangan sistem, dan memastikan konsistensi dari perancangan sistem.
Penelitian ini diawali dengan proses pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka untuk mendapatkan data awal mengenai kebutuhan pengguna. Langkah selanjutnya adalah proses analisis dan perancangan menggunakan metodologi Ripple yang akan menghasilkan definisi kebutuhan dan artefak perancangan, kemudian dilakukan proses pengujian perancangan, terutama tingkat konsistensi pendefinisian kebutuhan menggunakan Consistency Analysis: Requirements Configuration Structure dan tingkat konsistensi artefak perancangan menggunakan Decision Table. Pengujian konsistensi pendefinisian kebutuhan akan menghasilkan sebuah nilai RCI (Requirement Consistency Index) dan pengujian konsistensi artefak perancangan akan menghasilkan kesimpulan dari kondisi-kondisi yang ditemukan.
Analisis kebutuhan menghasilkan system use case sebagai definisi kebutuhan fungsional sistem dan supplementary requirements sebagai definisi kebutuhan non-fungsional sistem. Perancangan sistem menghasilkan artefak perancangan, meliputi: user interface sketch, communication diagram, class diagram, sequence diagram, dan database schema. Pengujian konsistensi pendefinisian kebutuhan menghasilkan nilai RCI sebesar 100% yang berarti pendefinisian kebutuhan sistem sudah 100% konsisten. Pengujian konsistensi artefak perancangan menghasilkan kesimpulan bahwa artefak perancangan sistem sudah konsisten.