Abstract
Batu merupakan salah satu kota yang berpotensi dalam pengembangan pertanian khususnya produk hortikultura. Karena daerahnya yang terletak pada dataran tinggi, Batu memiliki suhu udara rendah, kelembaban tinggi serta lahan yang subur. Kesesuaian struktur lahan merupakan salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Apabila suatu tanaman tidak ditanam pada lahan yang sesuai, tanaman tersebut akan tumbuh lebih lama bahkan akan mati. Adapun parameter-parameter yang digunakan untuk menentukan kesesuaian lahan terdiri dari Temperatur, Curah Hujan, Kelembaban Udara, Drainase, Tekstur, Kedalaman Tanah, KTK Liat, Kejenuhan Basa, PH, C-Organik, Kedalaman Sulfidik, Lereng dan Bahaya Erosi. Dalam menentukan parameter yang berbeda-beda pada setiap tanaman dibutuhkan suatu metode pembobotan. Metode yang digunakan yaitu metode Entropy karena pada metode pembobotan ini dapat menghasilkan kriteria atau parameter dengan bobot tertinggi. Pada metode Entropy ini akan dihitung nilai normalisasi, nilai Entropy, nilai dispersi serta nilai bobot. Sedangkan metode yang digunakan dalam menentukan rekomendasi tanaman yaitu dengan metode TOPSIS. Pada metode TOPSIS akan dihitung nilai normalisasi, nilai bobot ternormalisasi, nilai solusi ideal positif dan negatif, nilai jarak alternatif positif dan negatif, nilai preferensi. Nilai preferensi akan dicocokan dengan hasil threshold untuk mendapatkan hasil rekomendasi tanaman. Adapun jenis tanaman yang direkomendasikan pada penelitian ini terdiri dari Bayam, Kubis, Lobak, Mentimun, Petsai, Sawi, Terung, Tomat dan Wortel. Dari dua metode tersebut didapat tingkat akurasi sebesar 72,59% dari hasil pengujian threshold, jumlah data training untuk memperoleh bobot terbaik dan jumlah data testing.