Abstract
Simplisia telah digunakan dalam bidang pengobatan tradisional. Pemilihan simplisia oleh para pelaku industri obat tradisional masih berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan tradisional. Jumlah simplisia yang tersedia sangat banyak dan bervariasi sehingga diperlukan suatu sistem yang membantu dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pemilihan simplisia sesuai dengan khasiat dan penanganan untuk diolah lebih lanjut. Penelitian ini mengimplementasikan SPK dengan menggunakan metode ELECTRE I dan TOPSIS. Metode ELECTRE digunakan untuk melakukan pemilihan alternatif terbaik dari alternatif yang ada dengan melakukan penilaian terhadap kelebihan dan kekurangan tiap alternatif. Metode TOPSIS digunakan untuk mendapatkan urutan alternatif dengan mempertimbangkan jarak terhadap solusi ideal positif dan negatif dengan mengambil kedekatan relatif terhadap solusi ideal positif. Pengujian akurasi dilakukan terhadap rekomendasi dari hasil SPK terhadap hasil rekomendasi yang diberikan oleh UPT Materia Medica. Data yang diuji 30 sampel data simplisia, dimana 10 simplisia untuk masing-masing indikasi gangguan kesehatan yaitu demam, diare dan batuk. Untuk hasil akurasi rekomendasi simplisia terhadap demam sebesar 40%, terhadap diare sebesar 20% dan terhadap batuk 10%. Hasil akurasi rekomendasi simplisia terhadap demam menggunakan dua kriteria sebesar 70%, terhadap diare sebesar 50% dan terhadap batuk 50%. Hasil uji spearman untuk demam 0,6727, diare 0,6970 dengan hubungan kuat dan batuk 0,8424 dengan hubungan sangat kuat.