Abstract
Simplisia merupakan alternatif yang dapat digunakan dalam bidang pengobatan tradisional, dimana sudah melalui standar mutu dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Jumlah simplisia yang tersedia sangat banyak dan bervariasi sehingga diperlukan suatu sistem yang membantu dalam melakukan pemilihan simplisia sesuai dengan kegunaan dan penanganan untuk diolah lebih lanjut. Penelitian ini mengimplementasikan SPK dengan menggunakan metode AHP-TOPSIS. Pendekatan dengan metode AHP digunakan untuk menilai kepentingan kriteria berdasarkan pada perbandingan bobot kepentingan antar kriteria. Hasil dari metode AHP adalah bobot kriteria yang selanjutnya akan digunakan pada penghitungan normalisasi terbobot metode TOPSIS. TOPSIS melakukan perangkingan terhadap alternatif terpilih. Alternatif terpilih memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif. Pengujian akurasi dilakukan terhadap rekomendasi dari hasil SPK terhadap hasil rekomendasi yang diberikan oleh UPT Materia Medica. Data yang diuji 30 sampel data simplisia, dimana 10 simplisia untuk masing-masing indikasi gangguan kesehatan yaitu demam, diare dan batuk. Untuk hasil akurasi rekomendasi simplisia terhadap demam sebesar 80%, terhadap diare sebesar 60% dan terhadap batuk 80%.