Abstract
Aktifitas membuat jadwal mengajar dosen PTIIK adalah tugas yang kompleks dan selalu dihadapi oleh pihak akademik tiap semesternya. Selain aktifitas penjadwalan, pembagian tugas mengajar dosen juga merupakan tugas kompleks yang harus diselesaikan. Faktor yang mempengaruhi rumitnya proses pembagian tugas mengajar dosen di PTIIK adalah jumlah dosen yang terbatas serta adanya aturan batas maksimum dan minimum mata kuliah dan sks yang dapat diambil dosen. Permasalahan seperti ini dapat diselesaikan dengan metode heuristik seperti algoritma genetika, simulated annealing, maupun metode gabungan (hybrid), salah satunya hybrid genetic algorithm simulated annealing (GA-SA). Metode hybrid GA-SA telah digunakan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi. Simulated annealing (SA) digunakan untuk menutupi kekurangan algoritma genetika (GA) yang memungkinkan untuk terjebak pada minimum lokal, atau membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan solusi optimal. GA dan SA dikombinasikan untuk memperbaiki kualitas solusi yang dihasilkan. Berdasarkan hasil pengujian, penggunaan metode hybrid GA-SA untuk pembagian tugas mengajar dosen PTIIK menggunakan data keminatan dari 20 dosen, dengan jumlah kelas sebanyak 291 kelas, jumlah populasi sebanyak 100, jumlah generasi sebanyak 1000, kombinasi cr 0,8 dan mr 0,2, nilai t yaitu 1, dan nilai β yaitu 0,9 didapatkan solusi terbaik dengan nilai fitness 98765.