Abstract
Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di berbagai tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi, hal ini dibuktikan dengan jumlah wisatawan pada tahun 2015 yang mengunjungi masing-masing tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi yang didapat dari hasil wawancara di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Data Pengunjung Obyek dan Wisata Tahun 2015). Sehingga wisatawan memerlukan referensi informasi tempat wisata di Kabupaten Banyuwangi secara terperinci agar dapat mengetahui apa saja yang ada pada tempat wisata tersebut. Pada umumnya cara mengetahui destinasi tempat wisata yang ingin dikunjungi para wisatawan harus mengujungi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Banyuwangi karena terdapat Tourist Information Center yang melayani pertanyaan seputar informasi pariwisata di Kabupaten Banyuwangi. Salah satu upaya untuk mengurangi permasalahan yaitu dengan cara menerapkan sistem informasi manajemen pariwisata terpadu dengan metode Object Oriented Design (OOD) sebagai upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan jumlah wisatawan yang berkunjung di Kabupaten Banyuwangi. Dalam pembuatan sistem informasi manajemen pariwisata terpadu penelitian diawali dengan melakukan analisis kebutuhan untuk memperoleh semua kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna dan dilakukan pemodelan kebutuhan menggunakan usecase diagram dan activity diagram. Selanjutnya dilakukan proses perancangan menggunakan class diagram, sequence diagram, perancangan database, dan perancangan antarmuka yang digunakan untuk dasar implementasi kemudian dilakukan implementasi sistem dan dilakukan pengujian dan analisa hasil dengan menggunakan metode white-box untuk menguji detail perancangan, metode validasi menggunakan black-box untuk menguji validitas kebutuhan fungsional dan menggunakan metode compability yang menguji sistem bisa berjalan di berbagai browser yang berbeda. Analisa kebutuhan menghasilkan kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Dari hasil pengujian white-box dapat disimpulkan bahwa, pengujian validasi menggunakan black-box dapat disimpulkan bahwa 100% kebutuhan fungsional dari sistem telah valid dan dari hasil pengujian compability dapat dinyatakan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik pada browser chrome, firefox, safari, browser android dan IOS