Pakan merupakan makanan yang dijadikan sebagai sumber energi dengan kandungan gizi yang mencukupi. Ada dua jenis pakan yaitu pakan alami dan pakan buatan. Keberadaan pakan alami dilingkungan budidaya ikan tidak dapat memenuhi kebutuhan pakan ikan dikarenakan pakan alami sulit untuk didapatkan. Oleh karena itu, penggunaan pakan alami digantikan oleh pakan buatan. Pakan buatan adalah campuran dari beberapa bahan makanan, baik nabati maupun hewani. Akan tetapi, salah satu permasalahan yang sering muncul dalam budidaya ikan patin dikarenakan biaya pakan buatan yang dikeluarkan mencapai 60% dari keseluruhan biaya produksi. Permasalahan tersebut terjadi karena pemberian komposisi pakan yang tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannya. Pemberian pakan dan takaran yang dibuat hanya berdasarkan perkiraan pembudidaya. Ketidak sesuaian pemberian pakan ini dipuci oleh kriteria yang saling berkaitan dalam pemilihan bahan pakan. Kriteria yang dibutuhkan diantaranya harga dan kandungan nutrisi (protein, lemak, serat kasar, abu dan mineral). Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut penulis membuat sistem optimasi komposisi pakan ikan patin dengan menggunakan algoritma genetika. Metode ini merupakan salah satu algoritma evolusi yang sering digunakan untuk menyelesaikan permasalahan optimasi. Hasil uji coba dalam penelitian ini diperoleh parameter optimal yaitu populasi 90, generasi 300, kombinasi nilai cr 0.5 dan mr 0.5 dengan komposisi terbaik untuk ikan patin ikan patin dengan berat 2.5 kg dan jumlah ikan 300 ekor adalah Merk A 0.127 kg, Merk C 0.255 kg, Merk D 0.255 kg, dan Merk E 29.317 kg dengan harga Rp. 334000,- memiliki ketersediaan nutrisi protein 7.511 kg, lemak 0.908 kg, serat 1.506 kg, abu 3.61 kg, dan air 3.296 kg. Hasil akhir dari yang diperoleh merupakan rekomendasi komposisi pakan dengan biaya minimal dan kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.