Abstract
Cabai tergolong tanaman yang memiliki bermacam-macam hama dan penyakit. Hal ini berakibat pada sulitnya meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman cabai. Kesulitan disebabkan oleh proses deteksi selama ini masih menggunakan cara manual yang bergantung pada terbatasnya tenaga praktisi dan penyuluh tanaman cabai. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah sistem pakar yang dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli. Hal tersebut diharapkan dapat meminimalisir resiko gagal panen dan membantu penentuan upaya pengendalian secara strategis. Sistem pakar pendeteksi hama dan penyakit pada tanaman cabai ini dapat mendeteksi 16 hama penyakit dengan 49 gejala. Proses perhitungan menggunakan metode Dempster-shafer untuk mendapatkan output hasil deteksi. Berdasarkan hasil pengujian fungsionalitas system dapat berjalan sesuai kebutuhan dengan prosentase 100%. Sedangkan tingkat akurasi system sebesar 85% yang diujikan pada 20 kasus dimana terdapat 3 kasus yang memiliki hasil deteksi berbeda antara system dan pakar.