Abstract
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang mempunyai banyak aktivitas dimana salah satunya adalah melayani kegiatan perkreditan bagi pensiunan. Pada kegiatan kredit, pihak bank memiliki prosedur yang harus dilalui apabila mengajukan kredit. Agar pelaksanaan kredit sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu adanya proses pengambilan keputusan pemberian kredit dengan cepat dan cermat, dimana mayoritas nasabah adalah para pensiun yang memiliki usia lanjut dengan menginginkan proses yang cepat dan tepat dari pihak bank. Hal ini dilakukan untuk menekan resiko pemberian kredit yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dan mengingat resiko tidak tertagihnya kredit cukup besar. Untuk menyelesaikan permasalah tersebut maka pada penelitian ini digunakan metode Technique Order Preference by Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) dan Simple Additive Weighting (SAW) dalam penentuan pemberian kredit pensiunan bagi calon nasabah. Metode TOPSIS untuk menentukan besarnya plafond yang akan diberikan kepada calon nasabah, sedangkan metode SAW untuk menentukan besarnya angsuran yang harus dibayar setiap bulannya. Terdapat 3 kriteria yang mempengaruhi dalam penentuan pemberian kredit tersebut, yaitu Usia, Gaji dan Jangka Waktu atau Tenor. Dari hasil pengujian 3 kriteria diperoleh akurasi terbaik oleh sistem yaitu sebesar 63,33%. Hasil akurasi pada sistem dipengaruhi oleh bobot yang digunakan pada setiap kriteria, jumlah data kurang banyak, serta data yang didapat tidak seimbang.