Abstract
Penjadwalan merupakan kegiatan yang tersusun dengan rapi dengan rincian adanya tabel waktu pelaksanaanya. Penjadwalan dikatakan kasus kompleks dikarena membutuhkan aturan-aturan yang harus terpenuhi. Permasalahan penjadwalan ini terjadi pada SMP Negeri 1 Sukomoro Kabupaten Magetan. Untuk menyusun jadwal tersebut sehingga menghemat waktu diperlukan beberapa pertimbangan alokasi waktu mengajar antar guru yang tidak sama, jumlah guru, ruang kelas, dan porsi jam pelajaran. Proses pembuatan jadwal pada kasus tersebut masih cenderung manual dan membutuhkan waktu yang lama. Terdapat juga beberapa kendala seperti bentrok antar guru, porsi jam mata pelajaran maksimal sehari 2 jam pelajaran, dan alokasi untuk mata pelajaran tertentu harus dijadwalkan pada jam-jam tertentu. Penerapaan metode Algoritma Genetika pada penjadwalan dapat melakukan pencarian solusi terbaik sehingga menghasilkan jadwal dengan sedikit pelanggaran. Penelitian ini membandingkan dua metode crossover. Metode crossover yang dibandingkan adalah one-cut point crossover modifikasi dan partial mapped crossover. Metode-metode crossover tersebut digunakan pada representasi permutasi untuk kromosom. Kromosom pada penelitian ini direpresentasikan berdasarkan kode guru (id ajar). Pada kasus penjadwalan mata pelajaran ini, terdapat 45 guru, 14 mata pelajaran, 24 kelas, waktu kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai hari Senin sampai hari Sabtu, dan terdapat 37 jam KBM per-minggunya. Dari hasil pengujian didapatkan hasil rata-rata fitness yang paling optimal dengan populasi sebesar 20, generasi sebesar 150 dan kombinasi cr dan mr yakni 0.5 : 0.5. Kombinasi crossover tersebut menggunakan metode crossover PMX karena hasil yang didapat lebih optimal dibanding menggunakan metode one-cut point crossover. Dengan nilai rata-rata fitness hasil pengujian, didapatkan nilai pelanggaran yang kecil. Nilai pelanggaran yang kecil ini menghasilkan solusi yang optimal.