Abstract
Pada umumnya, mahasiswa cenderung membutuhkan waktu yang lama untuk memperoleh mata kuliah yang akan diambil. Pertimbangan dilakukan karena mahasiswa harus mengunjungi dosen pembimbing akademik untuk berkonsultasi. Dosen pembimbing akademik akan memberikan saran pengambilan mata kuliah pilihan sesuai nilai mata kuliah wajib yang telah diperoleh. Selain itu, dosen pembimbing akademik juga harus memperhitungkan dua hal, yaitu pengambilan mata kuliah pilihan dengan pengambilan mata kuliah wajib. Pengambilan mata kuliah wajib bergantung dari jumlah sks yang diperoleh, sedangkan mata kuliah pilihan berkaitan dengan mata kuliah prasyarat. Hingga saat ini, mahasiswa harus mengunjungi dosen pembimbing akademik untuk berkonsultasi terutama mengenai pemilihan mata kuliah. Namun, keterbatasan waktu yang dimiliki dosen pembimbing akademik menjadi pertimbangan untuk membuat sistem rekomendasi mata kuliah yang terotomatisasi [13] Rekomendasi ini dilakukan dengan mengambil nilai mahasiswa terdahulu yang nantinya menentukan nilai prediksi terbaik. Algoritma K-Apriori menjadi pilihan untuk menyelesaikan masalah pengambilan mata kuliah yang sering dialami oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya khususnya Program Studi Informatika. Dari hasil pengujian yang dilakukan, program mampu menghasilkan nilai selisih error pada angkatan yang sama sebesar 10.25%, angkatan yang berbeda sebesar 4.5%, tingkat kemampuan biasa 11%, kemampuan diatas rata-rata sebesar 8.5%, dan tingkat kempuan dibawah rata-rata sebesar 8.75%.