Abstract
Penjadwalan jaga satpam di Universitas Brawijaya masih dibuat secara manual sehingga dalam proses pembuatannya masih belum efisien. Selain itu kelompok satpam yang berjaga tidak ada variasi sehingga dalam proses penjagaan dapat membuat jenuh satpam dan dapat mempengaruhi kualitas kinerja. Dalam penelitian ini, diterapkan algoritma genetika untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan jaga satpam. Algoritma genetika sering kali digunakan dalam penyelesaian kasus penjadwalan. Representasi permutasi yang digunakan yaitu permutasi bilangan integer dengan panjang kromosomnya yaitu 1890. Angka-angka pada gennya mempresentasikan kode satpam. Metode crossover yang digunakan yaitu single-point crossover, metode mutasi yaitu reciprocal exchange mutation, dan metode seleksinya yaitu elitism. Dari hasil pengujian yang dilakukan diperoleh parameter optimal yaitu ukuran populasi (popsize) sebesar 1000, generasi sebesar 1000, crossover rate (cr) sebesar 0.4, dan mutation rate (mr) sebesar 0.9. Hasil akhir penelitian ini yaitu jadwal jaga satpam di Universitas Brawijaya selama satu bulan.