Abstract
Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Karena pengaruh dua musim yang dimiliki wilayah Indonesia, petani umumnya mengolah lahan pertaniannya menjadi dua musim tanam, yaitu musim tanam padi saat penghujan dan musim tanam polikultur (menanam lebih dari satu tanaman) saat kemarau. Sistem polikultur ini bertujuan untuk meminimalisasi gagal panen dan mengurangi resiko kerugian apabila salah satu komoditi harganya menurun. Pada saat menerapkan sistem pertanian polikultur, petani sering dihadapkan pada permasalahan mendasar, yaitu bagaimana menentukan proporsi dalam pemanfaatan lahan pertanian sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan mengalokasikan luas lahan dan modal yang dimiliki. Algoritma genetika merupakan salah satu algoritma yang bersifat heuristic dan dapat menyelesaikan permasalahan multi objectiv, sehingga dapat diterapkan untuk mencari solusi optimal dari permasalahan optimasi penggunaan lahan pertanian ini. Pencarian solusi dilakukan dengan mengkombinasikan kromosom kemudian diproses dengan operator genetika (seleksi, crossover, dan mutasi) dengan menginisialisasi parameter genetika (ukuran populasi, crossover rate, mutation rate, dan jumlah generasi). Pada penelitian ini, menggunakan representasi kromosom real coded dengan reproduksi extended intermediate crossover dan random mutation. Dari hasil pengujian, didapatkan hasil terbaik dengan nilai fitness tertinggi yang mendekati solusi optimal pada ukuran populasi 125, jumlah generasi 400, nilai probabilitas crossover 0,4 dan probabilitas mutasi 0,6. Seleksi yang lebih baik adalah seleksi elitism.