IMPLEMENTASI METODE IMPROVED K-MEANS PADA PROSES INISIALISASI CENTROID (STUDI KASUS: TSUNAMI INDONESIA)

Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB
© 2015 by Doro Jurnal
Volume 6 - Number 12
Year of Publication: 2015
Billy Astian Putra, M. Tanzil Furqon dan Dian Eka Ratnawati
Download Article

 


Abstract

K-Means memiliki kelemahan yang diakibatkan oleh penentuan pusat awal cluster. Hasil cluster yang terbentuk dari metode K-Means sangatlah tergantung pada inisiasi nilai pusat awal cluster yang diberikan dan juga hasil yang terbentuk tidak konsisten. Improved K-Means adalah penyempurnaan dari K-Means. Pada proses inisialisasi centroid pada Improved K-Means tidak diambil secara random melainkan dengan proses perhitungan. Hal ini yang membedakan antara Improved K-Means dengan K-Means. Data yang digunakan adalah data tsunami Indonesia yang memiliki 8 kriteria. Silhouette Coefficient adalah metode yang digunakan untuk melakukan pengujian agar dapat mengetahui kualitas hasil clustering yang telah dilakukan. Hasil yang didapatkan dengan menggunakan metode Improved K-Means memiliki kestabilan pada nilai Silhouette Coefficient dibandingkan dengan penggunaan metode K-Means. Penggunaan metode K-Means memiliki kecenderungan nilai Silhouette Coefficient yang berubah – ubah karena centroid ditentukan secara random.

Keywords

Clustering, Data mining, Improved K-Means, K-means, Silhouette Coefficient