Abstract
Penjadwalan merupakan proses dalam menyusun suatu jadwal atau urutan proses yang diperlukan dalam suatu permasalahan. Guna meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan Audit Internal Mutu, instansi harus memiliki sistem penjadwalan yang berkualitas dikarenakan padatnya sistem pelayanan yang ada di dalamnya. Penjadwalan auditor dipengaruhi oleh dua komponen yakni jumlah auditor dan jumlah auditee dengan sejumlah batasan-batasan tertentu, dimana batasan-batasan tersebut ada yang harus dipenuhi atau tidak boleh dilanggar. Salah satu algoritma yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan penjadwalan auditor ini adalah hybrid algoritma genetika. Hybrid algoritma genetika merupakan hibridisasi dari algoritma genetika dimana metode yang digunakan sebagai kombinasi pada penelitian ini adalah tabu search. Pada prinsipnya, tabu search digunakan untuk memfilter kromosom yang mengalami crossover agar kromosom yang sama tidak dilakukan crossover berulang-ulang. Sehingga diharapkan dapat memberikan hasil optimum dan mengurangi waktu pencarian solusi. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data Audit Internal Mutu UKPPA Siklus 7 Universitas Brawijaya dengan jumlah auditee sebanyak 31 dan jumlah auditor sebanyak 46. Dari hasil pengujian yang dilakukan didapat bahwa metode hybrid algoritma genetika mampu memberikan solusi dengan rata-rata jumlah generasi lebih sedikit dibandingkan dengan metode algoritma genetika pada semua parameter pengujian yang digunakan walaupun tidak signifikan karena penggunaan data yang kecil. Namun secara keseluruhan hybrid algoritma genetika mampu menyelesaikan permasalahan penjadwalan lebih baik dibanding dengan algoritma genetika.