Abstract
Abstrak
Tingginya tingkat penderita penyakit diare, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan influenza di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Untuk membantu masyarakat mewujudkan perilaku sehat tersebut dibutuhkan suatu alat yang mudah digunakan, memiliki tingkat usabilitas yang tinggi dan sesuai dengan standar aturan pembusaan 20 detik. Dibuatlah kran CTPS otomatis yang metode pembuatannya berdasarkan prinsip Interaction Design. Hasil pengujian verifikasi dari ke-4 blok komponen (sensor, mikrokontroller, buzzer dan motor) tersebut bekerja sesuai dengan perancangannya. Dari sisi valiadasi alat, dokter memberikan persetujuan bahwa kran ini sesuai dengan standar. Hasil pengujian teknik observasi, kran konvensional memiliki rata-rata durasi waktu CTPS lebih cepat dibanding kran CTPS otomatis dengan selisih 5,96 detik, namun kran konvensional tidak sesuai standar. Analisis hasil pengujian usabilitas dilakukan dengan memberikan USE kuesioner kepada 30 user, 16 laki-laki dan 14 perempuan dengan 7 pilihan penilaian berdasarkan likert scale. Untuk kategori kegunaan, kemudahan penggunaan dan mudah dimengerti mendapatkan nilai tertinggi 7 (sangat setuju), untuk kategori kepuasan mendapat nilai 6 (setuju). Hasil analisa berdasarkan jenis kelamin didapati bahwa jenis kelamin laki-laki secara keseluruhan mendapatkan nilai 7 (sangat setuju), sedangkan user dengan jenis kelamin perempuan hanya mendapat nilai 6 (setuju). Dari penelitian ini secara keseluruhan dapat diambil kesimpulan bahwa alat ini memiliki tingkat usabilitas yang tinggi dengan nilai modus 7 (sangat setuju) yang berarti user sangat setuju dengan adanya alat ini untuk membantu mereka dalam melakukan kebiasaan sehat CTPS.