Abstract
Didalam program maintenance pesawat, proses management penyimpanan material yang digunakan dalam perbaikan pesawat sangatlah penting, agar perusahaan tidak mengalami kerugian karena penyimpanan salah satu jenis barang terlalu banyak tetapi jarang digunakan dan sebaliknya barang yang sering digunakan tidak memiliki stock yang mencukupi yang akan membuat proses maintenance pesawat berlangsung lama. Salah satu teknik yang digunakan dalam management penyimpanan material adalah Material Requirement Planning, Material Requirement Planning adalah suatu teknik atau prosedur yang sistematis dalam penentuan kuantitas serta waktu dalam proses pengendalian kebutuhan bahan terhadap komponen-komponen permintaan yang saling bergantungan. PT GMF-AeroAsia sendiri telah melaksanakan proses MRP dalam menentukan jumlah kebutuhan barang maintenance. Namun, pada proses MRP kekurangan yang dimiliki oleh PT GMF-AeroAsia kurang efektifnya penentuan terhadap prioritas kebutuhan barang MRP yang termasuk ke dalam barang high demand, sehingga sering terjadi kesalahan penentuan jumlah kebutuhan material requirement planning tersebut. Maka diperlukan sebuah penentuan prioritas barang high demand untuk membantu atau memudahkan staff maintenance dalam perencanaan penggunakan barang pada program maintenance pesawat. Setelah melalui studi litelatur, penulis memutuskan sistem yang digunakan adalah gabungan metode AHP dan SAW. AHP digunakan sebagai pembobotan dan SAW digunakan sebagai perengkingan nilai preferensi. Setelah dilakukan pengujian didapatkan nilai akurasi terbaik yaitu 95%, Dari hasil tersebut bahwa dapat disimpulkan untuk mendapatkan nilai perankingan yang lebih baik, diperlukan pengamatan lebih lanjut dalam proses penentuan matriks perbandingan berpasangan, karena nantinya akan sangat berpengaruh terhadap hasil akurasi yang didapat dari staff maintenance PT.GMF-Aeroasia.