Abstract
Di era globalisasi saat ini, penggunaan internet sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang. Berbagai layanan yang ada di internet seperti sosial media, portal berita dll merupakan layanan yang biasa diakses. Namun, biasanya ditempat-tempat seperti sekolah, kantor atau kampus terjadi pembatasan akses terhadap beberapa layanan seperti sosial media. Peraturan ini dibuat agar pengguna internet di wilayah tersebut bisa menggunakan fasilitas internet secara bijak di jam kerja. Tapi, ada beberapa orang yang berusaha melewati batasan tersebut menggunakan tunneling software. Untuk membantu administrator jaringan dalam menegakkan kebijakan yang ada, maka perlu dibuat sebuah sistem deteksi penggunaan tunneling software. Sistem ini dibuat dengan menggunakan metode naïve bayes classifier untuk melakukan klasifikasi antara pengguna tunneling software dan pengguna normal. Dengan diketahuinya karakteristik tersebut diharapkan administrator jaringan dapat mengetahui pengguna yang menggunakan tunneling software dan kemudian bisa melakukan pemutusan koneksi terhadap pengguna yang bersangkutan. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, keseluruhan fungsional sistem deteksi berjalan dengan baik sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Hasil dari pengujian ini menyatakan tingkat akurasinya mencapai 100%. Tingkat akurasi ini bisa berubah karena tergantung pada data latih dan tunneling software yang digunakan.