Abstract
Penjurusan SMA menjadi salah satu titik awal siswa dalam mencari jati diri bakat dan kemampuan siswa kedepannya. Beberapa faktor seperti pilihan orang tua, mengikuti teman, stigma jurusan tertentu lebih baik daripada jurusan lain dan tren terkini menjadi pengaruh yang paling besar dalam memilih jurusan bagi siswa. Perlu adanya kombinasi yang seimbang antara nilai akademik, bakat dan minat siswa dalam memilih jurusan. Pihak sekolah harus dapat membimbing siswanya dalam memilih jurusan yang tepat dan sesuai dengan nilai akademik, bakat dan minatnya. Implementasi teknologi informasi yang sesuai dapat membantu pihak sekolah dalam menentukan jurusan yang tepat bagi siswanya. Metode TOPSIS (Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solutions) merupakan salah satu metode MADM dimana alternatif yang terpilih memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif dan memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Pembentukan bobot preferensi tetap melibatkan pakar pendidikan terkait. Pengujian dilakukan dengan mencocokkan hasil rekomendasi alternatif pertama pada sistem dengan hasil keputusan sekolah. Dari hasil penelitian menunjukkan hasil tingkat akurasi tertinggi sebesar 61,84% dari 76 data uji yang digunakan.