Abstract
Perpustakaan adalah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku menggunakan biaya sendiri. Saat mengunjungi perpustakaan seringkali pengunjung menemukan sebuah denah. Denah perpustakaan juga digunakan para pengunjung untuk mencari lokasi buku atau tempat bacaan. Namun, apabila perpustakaan yang dikunjungi sangat luas dan memiliki beberapa lantai, terkadang denah tidak terlalu banyak membantu, dan akhirnya pengunjung pun merasa kesulitan untuk menemukan tempat yang diinginkan. Permasalahan ini diambil untuk merancang sebuah perpustakaan virtual dengan menggunakan teknologi Virtual Reality. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah alternatif yang dapat membantu pemahaman mengenai isi dari suatu arsitektur bangunan lebih dari penggambaran secara 2D atau teks dalam sebuah media yakni melalui Virtual Reality yang berjudul "Virtual Reality 3D Perpustakaan Universitas Brawijaya". Metode dan perancangan Virtual Reality ini memerlukan 3 fase yaitu observasi. perancangan, dan implementasi. Ketiga fase tersebut diperlukan dalam menyeleseikan Virtual Reality ini, dengan memberikan arsitektur bangunan yang menyerupai perpustakaan secara 3D. Dari hasil pengujian yang dilakukan, mulai uji validitas, unit, pengujian pengguna dan performa didapatkan kesimpulan bahwa Virtual Reality 3D perpustakaan ini telah memenuhi kebutuhan fungsional dan non fungsional serta menghasilkan persyaratan minimum spesifikasi perangkat keras untuk mengeksekusi Virtual Reality ini dengan mengambil tingkat performa berdasarkan FPS (Frame per Second).