Abstract
Jaringan komputer saat ini berkembang semakin pesat dan juga dirancang untuk menghubungkan satu komputer atau device dengan device atau komputer lainnya yang tersebar di seluruh dunia maya untuk berkomunikasi dan berbagi data. Dengan berkembangnya jaringan komputer saat ini pengguna tidak hanya bertukar informasi via tulisan saja atau kita kenal dengan sebutan IM (Instant Messenger) tetapi sudah berkembang melalui suara. Suara tersebut ditransmisikan melalui jaringan internet yang biasa disebut VoIP. Layanan VoIP yang dikembangkan dewasa ini berdasarkan metode client dan server dimana server menyediakan entitas untuk melayani layanan VoIP dan client mendaftar di server tersebut untuk melakukan layanan VoIP. Semakin berkembangnya teknologi menyebabkan perangkat-perangkat tersebut lebih cerdas dan lebih cepat dalam mengolah data dan menyimpan informasi. Teknologi VoIP P2P (Peer-to-peer) merupakan salah satu model komunikasi di mana beberapa client terhubung dan dapat berkomunikasi satu dengan yang lain secara peer-to-peer tanpa menggunakan server. Kalaupun terdapat server maka hanya digunakan sebagai media penyimpanan data pengguna yang sudah terdaftar dan hanya digunakan untuk autentikasi pada saat melakukan login. Peer-to-peer (P2P) adalah salah satu model jaringan komunikasi di mana setiap node komunikasi (peer) memiliki kemampuan server dan client, salah satu node dapat memulai sesi komunikasi terlebih dahulu serta semua node yang tergabung dalam jaringan, terhubung satu sama lain secara langsung tanpa melalui server (Valluri, 2010). Dari pengujian pada tiga kondisi ketersediaan bandwidth berbeda yang dilakukan pada pengujian performansi VoIP client-server menghasilkan nilai delay rata-rata sebesar 11,744 ms. Nilai rata-rata jitter sebesar 1,494 ms. Sedangkan untuk prosentase nilai packet loss adalah sebesar 0,239 %. Kemudian pengujian pada tiga kondisi ketersediaan bandwidth berbeda, yang dilakukan pada pengujian performansi VoIP peer-to-peer menghasilkan nilai delay rata-rata sebesar 10,445 ms. Sedangkan untuk prosentase nilai packet loss sebesar 0,033 %.