Abstract
Sekolah merupakan suatu tempat belajar mengajar yang dilakukan secara formal dengan tujuan untuk menghasilkan pribadi yang lebih baik serta memiliki keterampilan dalam bidang akademik dan non akademik. Istilah penjurusan yang digunakan sebelumnya pada tingkat SMA/MA tidak ada lagi dalam kurikulum 2013, saat ini istilah yang digunakan adalah peminatan. Penentuan peminatan siswa baru MAN 1 Malang sebelumnya masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama. Selain itu, ketika dilakukan menggunakan cara manual, hasil yang didapatkan berubah-ubah karena tidak ada bobot tetap sehingga hasil tidak akurat. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pendukung keputusan untuk menentukan peminatan siswa baru MAN 1 Malang. Sistem yang dibangun bertujuan untuk membantu proses pengambilan keputusan terkait dengan penentuan peminatan siswa baru MAN 1 Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah F-AHP-WP. Metode F-AHP dipilih karena untuk memperbaiki kekurangan dari AHP. Metode F-AHP digunakan untuk perhitungan bobot kriteria dari tiap kriteria. Sedangkan metode WP dipilih karena mampu memberikan hasil penentuan yang optimal. Metode WP digunakan untuk perankingan dan penjurusan peminatan siswa baru. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data siswa baru tahun 2016/2017 MAN 1 Malang. Kriteria yang digunakan adalah nilai tes akademik, nilai tes potensi akademik, nilai tes wawancara, dan nilai tes BBTQ. Dari hasil pengujian, menunjukkan bahwa tingkat akurasi sistem menggunakan kuota yang sesuai dengan pakar sebesar 76%. Sedangkan untuk tingkat akurasi yang didapatkan tanpa kuota sebesar 71%. Maka dapat disimpulkan bahwa adanya masukkan kuota dapat mempengaruhi tingkat akurasi dalam sistem.