Abstract
Logistik farmasi adalah yang paling krusial diantara beberapa macam logistik lainnya karena lebih dari 90% pelayanan kesehatan di rumah sakit menggunakan perbekalan farmasi dan 50% dari seluruh pemasukan rumah sakit berasal dari pengelolaan perbekalan farmasi. Dalam melakukan pencatatan transaksi pegawai logistik pada RSI Aisyiah Malang selalu melakukan banyak kesalahan. Kesalahan yang terkait adalah kesalahan antara pencatatan dan jumlah stok yang ada. Apabila tidak dicatat dengan benar, maka apabila terjadi kelebihan stok dapat merugikan rumah sakit. Dan juga kesulitan dalam melakukan pelaporan terhadap keuangan.Pelaporan selama ini dilakukan dengan mengirimkan bukti faktur pada keuangan. Dengan pelaporan yang seperti itu sangat tidak efisien sehingga keuangan yang berfungsi sebagai kontrol tidak dapat bekerja dengan maksimal. Kebutuhan-kebutuhan dari sistem informasi yang di kumpulkan dalam beberapa tahapan diantaranya yaitu mengumpulkan data dalam proses sebenarnya, Gambaran dari proses bisnis menggunakan business proses modelling notation (BPMN), identifikasi perbaikan yang mungkin dari proses bisnis yang dibangun dengan framework CI dan diuji kualitasnya menggunakan blackbox dengan pengujian usability testing. Maka dari itu analisa gap dari tujuan proses bisnis telah usai. Hasil dari pengujian usability testing di tunjukkan dengan nilai rata-rata pengguna yang mempunyai persepsi positif yang tinggi dari sistem informasi (. Hasil analisa gap tergambar dari tujuan proses bisnis yang memiliki simplify 20%, automated 50%, eliminasi 0% dan integrated 75% . Dengan begitu secara keseluruhan sistem sangat bermanfaat dan memenuhi kebutuhan pengguna.