Masyarakat saat ini telah beralih pada produksi pangan organik dan obat-obatan berbahan baku alam karena keamanan terjamin dan didukung dengan harga yang terjangkau. Simplisia merupakan bahan alam yang belum mengalami pengolahan untuk mengobati penyakit. Bagian yang digunakan baik berupa tanaman utuh maupun bagian dari tanaman itu sendiri seperti daun, bunga, buah, dan lain-lain. Simplisia telah banyak dimanfaatkan bahkan beberapa rumah sakit di Indonesia memiliki Poli khusus yang memanfaatkan simplisia sebagai sarana pengobatan, seperti RSUD Dr. Soetomo. Banyaknya penyakit yang dapat disembuhkan menggunakan simplisia dan ragam simplisia yang begitu banyak mengakibatkan kesulitan dalam menentukan simplisia terbaik untuk mengobati penyakit. Proses pemilihan alternatif tersebut dalam dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komputer, salah satunya menggunakan metode yang terdapat pada Sistem Pendukung Keputusan. Penelitian ini menggunakan 2 metode, yaitu Weighted Product (WP) dan Simple Additive Weighting (SAW). Metode WP dan SAW masing-masing digunakan untuk menentukan alternatif terbaik simplisia pada masing-masing penyakit. Studi komparasi dilakukan untuk mengetahui metode terbaik, dari metode WP dan SAW, dalam pemilihan alternatif simplisia. Skenario pengujian akurasi adalah membandingkan hasil alternatif simplisia terbaik dari dokter herbal dengan hasil alternatif simplisia terbaik dari sistem, dimana menghasilkan tingkat akurasi sebesar 89% untuk metode WP dan tingkat akurasi sebesar 89% untuk metode SAW.