Abstract
Pada perkembangan jaringan komputer saat ini terdapat sebuah teknologi dimana sistem pengontrol dari arus data dipisahkan dari perangkat kerasnya. Software defined network merupakan teknologi jaringan komputer yang memisahkan antara control plane dan data plane pada switch. Software defined network juga merupakan jaringan komputer yang sangat flexibel karena dikonfigurasikan dan dikendalikan melalui sebuah software terpusat. Cara komunikasi antara perangkat dan controller menggunakan sebuah protokol yang disebut dengan Openflow. Sebagai konsep jaringan yang sangat komplek software defined network menawarkan high availability seperti fault tolerance multi controller. Fault tolerance merupakan sebuah metode yang memungkinkan suatu sistem tetap berjalan normal meskipun ada komponen yang rusak pada salah satu komponennya. Fault tolerance juga dipakai dalam transmisi data sehingga meskipun ada beberapa data yang gagal diterima pesan dapat diterima secara utuh. Jika Fault tolerance diterapkan pada Software Defined Network (SDN, maka Fault Tolerance adalah metode yang membagi tugas pada controller menjadi dua, yaitu primary dan backup. Controller primary dapat bertugas sebagai Controller utama dalam proses dan intruksi terhadap jaringan secara langsung. Sedangkan controller backup adalah duplikasi dari Controller primary namun memiliki status siaga atau StandBy dalam hal proses dan intruksi terhadap jaringan. Melalui implementasi sistem failover multi controller. Sistem failover multi controller akan memberikan nilai rata-rata sinkronisasi switch yang semakin tinggi apabila menggunakan controller yang banyak. Berbeda dengan nilai rata-rata yang diberikan pada saat kondisi failover multi conroller. Apabila semakin banyak controller yang digunakan maka semakin menurun waktu yang dihasilkan untuk melakukan sistem failover controller.