Abstract
Peternak Ayam pedaging (broiler) merupakan salah satu jenis ayam yang sangat efektif untuk menghasilkan daging. Dalam pemeliharaannya, ayam pedaging (broiler) untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, maka usaha tersebut harus mempunyai manajemen yang baik . Banyak dari masyarakat Indonesia memilih ayam untuk diternakkan dan memanfaatkan dagingnya untuk dikonsumsi. Ayam pedaging (broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (52-55 hari). Dengan banyaknya konsumen daging ayam yang mempengaruhi kinerja para peternak ayam, khususnya ayam yang dikonsumsi. Semakin banyaknya konsumen ayam, menjadikan peternak juga bertambah dikarenakan permintaan konsumen yang besar. Ayam pedaging (broiler) yang berkualitas tinggi dapat dicapai apabila para peternak memenuhi target yang dicapai dalam beternak ayam broiler. Dalam meningkatkan kualitas yang tinggi bukan perkara yang mudah. Ada beberapa faktor yang mempunyai pengaruh yang besar salah satunya adalah kelayakan dari kandang ayam tersebut. Timbul masalah mendasar yaitu menentukan kelayakan kandang ayam broiler. Hal ini disebabkan oleh kondisi kandang yang sesuai untuk digunakan dalam beternak ayam, maka akan menghasilkan ayam broiler dengan kualitas yang tinggi. Diperlukan suatu sistem yang dapat membantu untuk menentukan kelayakan kandang. Sistem yang digunakan untuk penentuan kelayakan kandang menerapkan Metode Analytic Network Process (ANP) yang digunakan sebagai proses pembobotan setiap kriteria dan Technique For Others Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) yang digunakan sebagai perangkingan alternatif kelayakan kandang dan digunakan untuk menentukan kandang yang layak. Hasil pengujian fungsional yang didapat adalah 100%, sedangkan untuk pengujian akurasi didapatkan tingkat akurasi 84.13% pada variasi 4 dan 5. Dapat disimpulkan bahwa sistem telah berjalan dengan baik dan metode ANP-TOPSIS dapat diterima untuk digunakan dalam penentuan kelayakan kandang.