Abstract
Pengadaan barang adalah proses memperoleh barang yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Pengadaan barang harus dianggap sebagai fungsi yang strategis dimana dalam pelaksanaan pengadaan barang harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan waktu yang tepat demi mendapatkan keuntungan yang lebih. Pada kenyataannya banyak terjadi misscommunication yang berdampak pada tidak sesuainya jumlah barang yang datang dengan jumlah barang yang dipesan, serta terjadinya keterlambatan dalam proses pengiriman barang, sehingga dapat mengganggu proses produksi barang yang berdampak pada penjualan barang di perusahaan tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan analisa dan pemodelan sistem tentang pengadaan barang menggunakan Supply Chain Management. Pada dasarnya cara tersebut menggunakan tiga aliran penting yang terlibat di dalamnya demi menunjang proses pengadaan barang agar berjalan lebih baik, yaitu aliran material, aliran informasi, dan aliran uang. Setelah melakukan analisa menggunakan Supply Chain Management, maka dibangunlah sistem yang dapat mengatasi kesalahan pada proses pengadaan barang, yang mengacu pada tiga aliran tersebut, terutama pada aliran informasi. Untuk mengetahui apakah sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, maka digunakan black-box testing sebagai pengujiannya. Hasil dari pengujian ini didapatkan kesimpulan bahwa fungsi yang terdapat di dalam sistem dapat membantu mengurangi permasalahan yang terjadi, sehingga supplier dapat meminimalisir atau mengantisipasi kesalahan dan keterlambatan dalam proses pengadaan barang.