Data statistik produksi dan oiduktifitas jeruk di Indonesia sering berbeda dengan hasil riil di lapangan. Upaya memperbaiki cara penentuannya dengan menggunakan Alat Estimasi Produksi (AEsPro) menghadapi masalah pada cara perhitungan contoh buah per satuan volume yang kurang praktis terutama pada keadaan lapang yang bergelombang dan tidak sedikitnya jumlah pohon sekitar 10% dari populasi yang mengakibatkan pengerjaannya memerlukan waktu lama dan melelahkan. Hasil perhitungan selanjutnya masih dikonversikan menggunakan kurva standar ke produksi per pohon dari suatu kebun jeruk. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dewasa ini, tentunya bisa membantu petani dalam perhitungan banyak jeruk hanya dengan menggunakan citra yang diambil melalui kamera lalu diproses oleh komputer. Metode Hough Transform (HT) merupakan suatu teknik untuk menentukan lokasi suatu bentuk dalam citra yang dalam implementasinya, HT melakukan pemetaan terhadap titik-titik pada citra ke dalam parameter HT space berdasarkan suatu fungsi yang mendefinisikan bentuk yang ingin dideteksi. Untuk deteksi objek dengan bentuk sebagian dari komponen melingkar maka metode yang digunakan yaitu metode Circular Hough Transform (CHT). Sebelum dilakukan proses deteksi objek oleh CHT perlu dilakukan preprocessing diantaranya perbaikan kontras menggunakan metode CLAHE dan deteksi garis tepi menggunakan metode Canny. Hasil akurasi yang dihasilkan mencapai 50% untuk 3 data uji, 40% untuk 2 data uji, 30% untuk 11 data uji, 20% untuk 15 data uji dan sisanya dibawah 20% degan rata rata sebesar 20.62% untuk semua 40 data uji. Berdasarkan hasil akurasi yang didapat, deteksi objek CHT sulit dilakukan karena bentuk buah yang tidak selalu lingkaran dan saling menutupi.