Abstract
Waduk merupakan salah satu sumber daya yang memiliki banyak fungsi, diantaranya sebagai sumber energi dalam pengelolaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi lahan pertanian, pasokan persediaan Perusahaan Air Minum dan berfungsi sebagai pencegah banjir. Dengan vitalnya peran waduk tersebut diperlukan suatu strategi pengelolaan waduk agar mendapatkan hasil yang optimal dalam pengoperasiannya, salah satunya dengan meramalkan debit inflow (debit masuk). Pada penelitian ini digunakan Jaringan Syaraf Tiruan sebagai model peramalan debit inflow dengan metode pelatihan Algoritma Genetika. Pelatihan Jaringan Syaraf Tiruan menggunakan Algoritma Genetika dilakukan dengan mengkodekan bobot dan bias jaringan kedalam kromosom dan nilai fitness didapat dari error hasil proses feddforward. Pada penelitian ini beberapa parameter genetika seperti besar probabilitas crossover (pc) dan jumlah generasi mempengaruhi besar nilai fitness maksimal yang didapat pada proses pelatihan. Hasil pelatihan digunakan untuk melakukan peramalan keakuratan mencapai 87,272%.