ANALISIS DAN PEMODELAN ARSITEKTUR PROSES BISNIS DENGAN THE OPEN GROUP ARCHITECTURE FRAMEWORK ARCHITECTURE DEVELOPMENT METHOD (STUDI KASUS: BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU)

Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB
© 2015 by Doro Jurnal
Volume 6 - Number 6
Year of Publication: 2015
Barhana Hal Nazhifa, Satrio Agung W. dan Suprapto
Download Article

 


Abstract

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Batu merupakan unit kerja dari instansi pemerintahan yang bergerak di bidang jasa pelayanan terhadap pegawai yang ada di daerah kota Batu. Proses bisnis utama dan pendukung yang berjalan di BKD Kota Batu perlu ditingkatkan, untuk merubah pandangan bahwa proses yang dikerjakan orang-orang terdahulu harus dikerjakan dengan cara dan alur yang serupa. Sehingga dibutuhkan teknologi sebagai pengimplementasian proses bisnis agar waktu penyelesaian setiap kegiatan atau proses yang berjalan dapat diketahui dengan jelas. Hal ini dapat meningkatkan kualitas proses bisnis dan kinerja pegawai serta mengoptimalkan pelayanan.

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan pemodelan terhadap arsitektur proses bisnis yang berjalan pada saat ini di Badan Kepegawaian Derah (BKD) Kota Batu berdasarkan SOP. Hasil dari penelitian ini merupakan rekomendasi perbaikan proses bisnis yang dimodelkan dengan BPMN. Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif kualitatif dengan menggunakan metodologi pengembangan arsitektur enterprise TOGAF ADM. Hasil dari penelitian ini merupakan rekomendasi perbaikan dengan pendekatan sistematis melalui teknik perbaikan proses bisnis. Perbaikan proses bisnis bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada setiap proses bisnis yang berjalan di BKD Kota Batu. Oleh karena itu, perlu adanya penilaian terhadap proses bisnis yang berjalan pada saat ini dengan proses bisnis yang diusulkan dengan menggunakan analisa Fit/Gap.

Hasil analisa fit/gap menunjukkan bahwa proses bisnis yang perlu untuk dilakukan perbaikan terlebih dahulu berdasarkan teknik perbaikan yang digunakan yaitu Eliminated dengan Gap sebesar 100% dari 17 aktivitas perbaikan (Gap: 17 aktivitas), Automated dengan Partial sebesar 97% dari 37 aktivitas perbaikan (Fit: 1 aktivitas, Partial: 36 aktivitas), Simplify dengan Partial sebesar 88% dari 49 aktivitas perbaikan (Fit: 6 aktivitas, Partial: 43 aktivitas) dan Integrated dengan Partial sebesar 75% dari 20 aktivitas perbaikan (Fit: 3 aktivitas, Gap: 15 aktivitas, Partial: 2 aktivitas).

Keywords

TOGAF ADM, Proses Bisnis, SOP, Business Process Modelling Notation (BPMN), Badan Kepegawaian Daerah