Abstract
Biaya merupakan hal yang paling vital dalam menentukan lancar atau tidaknya pelaksanaan proyek konstruksi bangunan. Sehingga pihak pengembang/manajer harus pandai dalam mengendalikan biaya proyek agar tidak melebihi anggaran yang sudah disepakati sebelumnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perubahan biaya proyek adalah jumlah tenaga kerja. Kekurangan tenaga kerja akan membuat waktu pengerjaan menjadi lebih molor dari perancanaan jadwal sebelumnya. Sebaliknya kelebihan tenaga kerja akan berdampak pada pengeluaran upah tenaga kerja yang tidak efisien. Berdasarkan permasalahan tersebut dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pihak pengembang dalam pengumpulan, pengolahan, dan analisis data, selanjutnya menyediakan informasi untuk digunakan sebagai pendukung keputusan. Pada penelitian ini metode simpleks diimplementasikan sebagai sistem pendukung keputusan dalam menentukan komposisi jumlah tenaga kerja tiap pekerjaan untuk memperoleh biaya upah optimum. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kasus ini metode simpleks belum sepenuhnya dapat digunakan secara optimal karena hasil perhitungan yang diharuskan untuk dilakukan pembulatan. Namun untuk tingkat akurasi yang membandingkan biaya upah aktual dengan biaya perhitungan pada tipe rumah 45/136 mulai hari ke-1 hingga hari ke-15 mencapai 77,27% dan didapatkan penghematan biaya sebesar Rp. 130.000,-.