Abstract
Keberhasilan peternak sapi potong tidak hanya pada pengembangan jumlah sapi yang dipelihara, tapi juga pada perawatan dan pengawasan, sehingga kesehatan sapi tetap terjaga. Perawatan dan pengawasan pada ternak sapi memerlukan pertimbangan salah satunya dari segi penyakit sapi. Pengetahuan peternak dalam pemeriksaan dan penanganan penyakit sapi sangatlah minim dan membuat peternak sangat bergatung pada pakar atau dokter hewan. Tetapi jumlah pakar atau dokter hewan sangat terbatas dan seringkali memerlukan biaya yang tidak sedikit. Permasalah tersebut dapat diselesaikan dengan sistem pakar. Sistem pakar ini menggunakan Fuzzy Inference System (FIS) Tsukamoto sebegai metode inferensi. Hasil untuk pengujian fungsional sebesar 100% dan hasil pengujian akurasi yang didapatkan adalah 96,15% dari 26 kasus data uji.