PENENTUAN PENGAJUAN BANTUAN PERBAIKAN GEDUNG SEKOLAH DASAR DENGAN METODE AHP-TOPSIS

Repositori Jurnal Mahasiswa PTIIK UB
© 2016 by Doro Jurnal
Volume 7 - Number 5
Year of Publication: 2016
Arta Dian Wicaksana, Rekyan Regasari Mardi Putri dan Achmad Ridok
Download Article

 


Abstract

Pendidikan merupakan salah satu elemen penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan mencerminkan kemakmuran suatu Negara, oleh karena itu pemerintah Indonesia membuat kebijakan wajib sekolah demi meningkatkan kualitas rakyat Indonesia. Sarana dan prasarana sekolah menjadi salah satu faktor penunjang terselenggaranya pendidikan salah satunya adalah gedung sekolah.  Saat ini masih banyak sekolah yang mempunyai kondisi gedung sekolah yang kurang baik bisa karena faktor alam maupun bangunan gedung yang sudah tua. Dalam hal ini pemerintah mempunyai program bantuan perbaikan gedung sekolah dan didistribusikan melalui Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas TK,SD dan PLS di tiap kecamatan. Dalam proses pemberian bantuan tersebut Dinas UPTD yang mengajukan permohonan bantuan dari sekolah yang bersangkutan ke Dinas Pendidikan pusat.  Saat ini proses pengajuannya hanya berdasarkan satu kriteria saja yaitu tingkat kerusakan sekolah. Sebenarnya masih banyak kriteria yang saling bersangkutan untuk menentukan sekolah mana yang akan diajukan untuk mendapatkan bantuan perbaikan gedung. Dengan banyaknya kriteria yang dapat dijadikan pertimbangan, akan menjadi rumit bagi Dinas UPTD untuk menentukan prioritas pengajuan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan satu program yang dapat membantu Dinas UPTD dalam proses seleksi tersebut. Metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan diatas adalah metode TOPSiS dengan metode pembobotan AHP. Dalam perhitungan ini terdapat enam kriteria, yaitu: Skala kerusakan, jumlah siswa, kebutuhan kelas, prestasi akademik, prestasi non akademik, tahun mendapat bantuan terakhir. Hasil akurasi aplikasi yang didapatkan dengan menggunakan metode ini yakni sebesar 80%.

Keywords

Analytical Hierarchy Process (AHP), TOPSIS, Pendidikan,