Abstract
Sistem monitoring jaringan merupakan sistem yang digunakan untuk memantau kondisi jaringan pada perangkat-perangkat yang terhubung ke jaringan seperti router, switch, server, dan lain-lain dalam kondisi aktual. Sistem monitoring jaringan yang ada saat ini, pada umumnya menampilkan informasi kondisi traffic jaringan perangkat yang dimonitor setiap beberapa menit sekali pada aplikasi web. Dengan begitu, resiko kegagalan pada jaringan tidak dapat diperkirakan secepatnya. Pada umumnya sistem monitoring tersebut menggunakan metode komunikasi HTTP polling dan HTTP long polling. Kelemahan metode komunikasi tersebut ialah pengulangan HTTP header. Apabila sistem monitoring tersebut menampilkan data setiap beberapa detik sekali, maka hal tersebut cukup membebani jaringan. Pada penelitian ini dikembangkan sebuah sistem monitoring jaringan yang berbasis protokol SNMP dan mengimplementasikan teknologi WebSocket. Teknologi WebSocket merupakan metode komunikasi yang lebih ringan daripada HTTP polling dan HTTP long polling karena sifatnya yang dapat berkomunikasi 2 arah (full duplex) dan berjalan pada protokol HTTP. Ketika sebuah koneksi HTTP telah dibuat, data selanjutnya akan dikirimkan dengan komunikasi socket tanpa diperlukan pengulangan request HTTP kembali.
Penelitian ini menghasilkan sistem monitoring jaringan yang dapat menampilkan informasi kondisi traffic jaringan perangkat yang dimonitor setiap 2 detik sekali pada aplikasi web. Pengembangan sistem dilakukan dengan cara mengimplementasikan SNMP agent pada setiap perangkat yang dimonitor. Kemudian diimplementasikan sebuah SNMP manager pada server monitoring jaringan. SNMP manager akan melakukan request SNMP get ke setiap perangkat yang dimonitor tiap 1 detik. Pada detik yang kedua informasi diolah untuk menghasilkan informasi traffic jaringan dalam satuan kbps. Pada detik yang kedua inilah informasi traffic jaringan dikirimkan ke aplikasi client yang berbasis web dengan menggunakan WebSocket. Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Wireshark untuk mengetahui kehandalan sistem dan mengukur overhead jaringan yang dihasilkan sistem. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pemrosesan sistem dalam mengirimkan data ke aplikasi berbasis web di sisi client berkisar antara 2,004 hingga 2,007 detik. Overhead jaringan yang dihasilkan oleh sistem kurang lebih 17,4 KB dalam waktu 1 menit. Penelitian diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk sistem monitoring jaringan yang lebih ringan.