Abstract
Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan khasiat. Karena manfaat dan khasiat yang dimilikinya, kebutuhan tomat di pasaran relatif tinggi. Namun, terkadang tomat dalam jumlah besar gagal dipasarkan hanya karena tidak dapat memenuhi kualitas yang diinginkan konsumen. Salah satu penyebab rendahnya kualitas ini adalah akibat serangan penyakit pada tanaman. Saat ini para petani masih kurang memiliki pengetahuan dalam menangani penyakit pada tanamannya. Untuk mendapatkan informasi tentang penyakit dan penanganannya, dibutuhkan bantuan seorang pakar. Namun seorang pakar memiliki keterbatasan waktu untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem pakar yang dapat menggantikan peran seorang pakar untuk membantu menangani masalah yang dihadapi oleh para petani. Metode yang digunakan sebagai mesin inferensi dalam pemodelan sistem pakar ini adalah metode AHP-SAW. Berdasarkan pengujian fungsional yang telah dilakukan, masing-masing kasus uji menghasilkan kesesuaian dengan kebutuhan sistem sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa fungsionalitas sistem telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Berdasarkan pengujian akurasi yang telah dilakukan terhadap 30 data uji, didapatkan 27 data uji yang bernilai benar sehingga akurasi sistem adalah sebesar 90%.