Abstract
Seiring dengan semakin banyaknya mahasiswa yang diterima di kampus Universitas Brawijaya, jumlah kendaraan yang masuk dan keluar kampus serta pergerakan kendaraan di dalam kampus juga semakin meningkat. Dalam kondisi seperti ini, muncul beberapa kendala antara lain: munculnya biaya pengadaan karcis masuk dan alat tulis manual, penggunaan karcis memerlukan proses perhitungan manual yang beresiko menimbulkan kesalahan perhitungan, banyak pengendara sepeda motor yang masuk melalui jalur mobil tanpa membayar, dan dapat meningkatkan prosentase kemungkinan pencurian kendaraan di wilayah parkir universitas. Diperlukan sebuah sistem yang meminimalisasi permasalah-permasalah tersebut dengan menyediakan sistem pengganti dan menganalisis kelayakan dari solusi sistem yang diajukan. Solusi sistem yang diusulkan merupakan sistem keluar-masuk kendaraan dengan menggunakan barcode. Penelitian ini dibagi menjadi 3 tahap, yaitu tahap perencanaan dengan menggunakan Enterprise Architecture Planning (EAP), perhitungan estimasi biaya menggunakan Line Of Code (LOC) dan Constructive Cost Model (COCOMO), serta perhitungan analisis biaya dan manfaat. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa solusi sistem keluar masuk kendaraan berteknologi barcode tidak layak di investasikan jika jumlah petugas parkir 111 orang, petugas portir 28 dan pengelola 14 orang, dengan kerugian mencapai Rp -8,080,258,63 (dalam juta) akan tetapi sistem mungkin layak untuk investasikan jika pihak instansi dapat menekan jumlah pegawai menjadi 23 orang petugas parkir, 28 orang petugas porter dan 5 orang pengelola dengan keuntungan sebesar Rp 70.000,00 (dalam juta) ditahun pertama dan akan meningkat ditahun-tahun berikutnya. Namun dengan jumlah pegawai tersebut sistem harus tetap dapat dioperasikan dengan baik.