Abstract
Pokemon GO merupakan game online berbasis augmented reality. Pokemon GO memanfaatkan beberapa fitur yang ada pada smartphone maupun gadget lainnya. Pokemon GO perlu berintegrasi dengan melakukan pengaturan pada smartphone untuk mendukung berjalannya game, namun hal tersebut tidak terdapat jaminan keamanan. Belum diketahui faktor apa sajakah seorang pengguna menganggap penting sebuah pengaturan privasi dan perizinan hak akses atau tidak. Penelitian ini berguna untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi seorang individu dalam melakukan pengaturan privasi dan perizinan hak akses pada Pokemon GO. Pada penelitian ini akan menggunakan model The Technology Acceptance Model (TAM) dan Theory of Planned Behavior (TPB). Model tersebut didapatkan dari penelitian sebelumnya dan diadaptasi untuk membuat model sesuai dengan penelitian. Perceived Usefulness dan Subjective Norm menjadi alasan mengapa orang-orang melakukan pengaturan privasi dan perizinan hak akses pada Pokemon GO.