Abstract
Pedesaan merupakan tempat yang masih kurang atau jarang terjadinya pertukaran informasi, baik dari kota ke desa maupun dari internet langsung. Kondisi geografis pedesaan, listrik, maupun biaya yang menjadi penghambat terjadinya pertukaran informasi di pedesaan yang terpencil. Masalah tersebut dapat diatasi dengan infrastruktur murah dengan tambahan penggunaan Delay Tolerant Network (DTN) protocol. Seiring berjalannya waktu, diciptakan Raspberry Pi yang mampu bekerja seperti PC Desktop, akan tetapi harga, ukuran, dan daya listrik yang digunakan semuanya kecil. IBR-DTN adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan protokol DTN dengan keunggulannya yaitu menggunakan resource yang sedikit. Dengan begitu, IBR-DTN yang ditanamkan pada Raspberry akan dilakukan pengujian konektivitas dan besarnya file yang dikirim terhadap perangkat yang sama. Pada pengujian, perangkat lunak IBR-DTN dapat bekerja secara otomatis apabila ada koneksi dan pengiriman file pada jaringan yang sering terputus. Akan tetapi, apabila RAM yang digunakan pada default Raspberry Pi masih 512 MB + 100 MB swap file, maka file yang boleh dikirim hanya sebesar 228 MB. Karena pada saat paket di ekstraksi di Raspberry Pi tujuan, membutuhkan resource memory RAM sama dengan besarnya file yang dikirim. Sehingga dengan penambahan swap file pada Raspberry Pi sebesar 2 GB atau lebih, maka pengiriman file bisa mencapai 2 GB atau lebih.