Kematian banyak terjadi karena terlambatnya penanganan yang didapat oleh seorang pasien. Ambulans memiliki peranan penting agar pasien mendapatkan pertolongan lebih lanjut. Untuk itu, Ambulans merupakan salah satu pengguna jalan yang memperoleh hak utama untuk didahulukan. Karena, salah satu faktor penyebab terlambatnya ambulan adalah kemacetan lalu lintas, maka untuk menghindari hal tersebut perlu suatu alat untuk mendeteksi sirine ambulans menggunakan metode Fast Fourier Transform dengan mempertimbangkan efek Doppler yang diimplementasikan pada Lampu Lalu Lintas. Metode Fast Fourier Transform ini berguna sebagai pengenali frekuensi dari setiap bunyi. Efek Doppler digunakan untuk menentukan indikator frekuensi pada pendeteksian ambulans. Frekuensi sirene ambulans ini, dibedakan berdasarkan macam-macam variasi bunyi sirene ambulans yaitu hilo, wail, phaser, dan yelp.

Untuk menetukan akurasi pendeteksian ambulans diam maka jika bunyi yang terdeteksi lebih dari 58 detik maka dianggap tak terdeteksi. Dari hasil pengujian didapat total rata-rata akurasi sistem adalah sebesar 100% dengan waktu pendeteksian rata-rata adalah 6.958 detik. Dan pada ambulans bergerak jika bunyi yang terdeteksi lebih dari 20 detik maka dianggap tak terdeteksi. Dari hasil pengujian ambulans bergerak dengan mempertimbangkan efek doppler ini didapat total rata-rata akurasi sistem adalah 100% dengan waktu pendeteksian rata-rata adalah 9.05 detik. Sedangkan Dari hasil pengujian ambulans bergerak tanpa mempertimbangkan efek doppler ini didapat total rata-rata akurasi sistem adalah 95% dengan waktu pendeteksian rata-rata adalah 10.95 detik. Oleh karena itu pendeteksian sirene ambulans menggunakan metode Fast Fourier perlu memperhitungkan efek doppler dan metode ini adalah metode yang tepat untuk memberikan solusi alternatif kepada ambulans untuk dapat mengurangi kemacetan pada lampu lalu lintas.