Abstract
Gizi seimbang dapat dicapai melalui perencanaan konsumsi pangan harian yang dapat dilakukan oleh seorang ahli gizi namun saat ini keberadaan tenaga ahli gizi masih belum merata. Terdapat studi yang bisa mengatasi permasalahan tersebut dan studi tersebut adalah sistem pakar penalaran fuzzy. Pembuatan sistem pakar tidak lepas dari pengetahuan pakar yang dalam sistem berupa aturan. Aturan dapat dibangkitkan secara otomatis dengan metode clustering. Metode yang digunakan untuk membangkitkan aturan fuzzy adalah K-means clustering yang dalam sistem menjadi proses pelatihan untuk membentuk aturan fuzzy sedangkan Fuzzy Takagi Sugeno Kang menjadi mesin inferensi. Hasil Mean Absolute Persentage Error (MAPE) terkecil pada penelitian ini adalah pada laki-laki 22,55% sedangkan pada perempuan sebesar 11,49%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cluster ideal atau cluster dengan nilai varian terkecil belum tentu menghasilkan nilai terbaik